Penyebab dan Gejala Skoliosis

Penyebab Skoliosis

Dalam kebanyakan kasus, penyebab skoliosis tidak diketahui (apa yang dokter sebut idiopatik). Jenis non-idiopatik umumnya dibagi menjadi dua kelompok:

    Nonstruktural (fungsional): Jenis skoliosis ini adalah kondisi sementara ketika tulang belakang normal. Kelengkungan terjadi sebagai akibat dari masalah lain (dari satu kaki menjadi lebih pendek dari yang lain, kejang otot karena cedera jaringan lunak, cakram pecah, atau masalah perut, seperti radang usus buntu).
    Struktural: Pada tipe skoliosis ini, tulang belakang tidak normal. Ini mungkin karena vertebra atau penyakit neuromuskular yang berbentuk tidak normal.
        Sekitar 30% anak-anak dengan skoliosis idiopatik memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut, tetapi hubungan herediter (genetik) yang pasti tidak diketahui saat ini.

Tanda dan Gejala Skoliosis

Tanda-tanda dan gejala ini dapat terlihat dengan skoliosis idiopatik:

    Kepala mungkin berada di luar pusat dan tidak sejajar dengan panggul.
    Satu pinggul atau pundak mungkin lebih tinggi dari yang lain.
    Anak bisa berjalan dengan gaya berjalan.
    Sisi tubuh yang berlawanan mungkin tidak muncul level.
    Anak dapat mengalami nyeri punggung atau mudah lelah selama kegiatan yang membutuhkan gerakan bagasi (dada dan perut) yang berlebihan.
    Satu sisi tulang rusuk atau punggung bagian bawah mungkin tampak lebih menonjol (humpback).
    Dada mungkin tampak tenggelam di satu sisi, atau pada anak perempuan, satu payudara mungkin tampak lebih kecil daripada yang lain.
    Anak mungkin tampak memiliki pinggang yang tidak rata.

Deformitas fisik mungkin tidak terlihat dengan jelas, karena remaja cenderung lebih sederhana saat dewasa dan orang tua tidak dapat melihat punggung anak kecuali pakaian renang atau pakaian serupa dikenakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar